I.
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Satu setengah
tahun terakhir publik di Indonesia diramaikan dengan fenomena batu akik yang
melejit naik daun bak primadona yang ramai diperbincangkan di setiap kalangan
masyarakat. Tanpa memandang genre, status sosial baik pejabat negara ataupun
masyarakat kelas bawah, baik tua ataupun muda semua memperbincangkan batu yang
memiliki ciri khas unik dan menarik tersebut. Hampir di setiap sudut baik di
kota maupun di perkampungan masalah yang dibahas selalu berkaitan mengenai batu
akik.
Fenomena ini
kelihatannya mirip dengan fenomena ikan Lohan, bunga Anthorium, bunga
Euphorbia, dan bunga Kamboja yang melejit hingga menembus harga jutaan rupiah
dalam waktu yang singkat dan menghilang juga dalam waktu yang singkat pula.
Berbeda dengan fenomena batu akik, berdasarkan riwayatnya dimana dari jaman
dahulu hingga sekarang kecintaan terhadap batu mulia ini sudah ada, jadi
fenomena ini populer karena sedikit demi sedikit merangkak naik sehingga
kepopulerannya dimungkinkan akan berlangsung dalam jangka waktu yang lama. Selain
itu untuk mendapatkan batu mulia yang sudah terasah sempurna juga membutuhkan
waktu dalam proses pembuatannya. Dengan demikian dunia batu mulia ini dapat
menjadi prospek bisnis yang menjanjikan untuk ditekuni.
Dibalik keindahan
batu mulia yang sudah melekat dijemari, di sana menyimpan proses-proses yang
harus dilewati tahap demi tahap. Mulai dari proses pencarian batu mulia yang
masih dalam wujud bongkahan atau tertanam di perut bumi, proses pemotongan
batu, proses pembentukan, dan proses pemolesan agar batu mulia menjadi
mengkilap indah. Semua proses tersebut tentu saja memerlukan peralatan tepat
guna yang baik dan efisien sehingga dapat membantu untuk mempermudah kesemua
proses tersebut. Dengan mengamati ke beberapa tempat pembuatan batu akik
penulis menjumpai beberapa kendala diantaranya adalah: alat yang digunakan
masih sederhana sehingga untuk membuat model-model yang presisi menjadi sangat
kesulitan, jari-jari tangan pengrajin seringkali terluka terkena mesin sehingga
keselamatannya kurang terjaga, waktu pengerjaan relatif lama sehingga banyak
konsumen yang antri, serta hasil produk yang kurang halus dan teliti sehingga
mutunya kurang baik serta sulit dipasangkan pada cincin (dipasang pada emban).
Berdasarkan
hal tersebut di atas dalam kesempatan ini penulis ingin mencoba mendesain
sebuah mesin yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut.
Yaitu menciptakan mesin yang dapat digunakan untuk memotong secara aman dan
presisi, membentuk dengan halus dan teliti, dan memoles batu mulia hingga
mengkilat dan indah.
1.2. Tujuan
Tujuan utama pembuatan
alat ini adalah untuk mempermudah para pengrajin batu mulia sehingga produk
yang dihasilkan mutunya meningkat dan mampu bersaing dipasaran nasional maupun internasional,
keselamatan pengrajin terjaga, dan waktu produksi menjadi lebih singkat
sehingga volume produksi juga bertambah.
II.
RANCANG BANGUN ALAT
2.1.Spesifikasi
Alat
Berikut adalah spesifikasi alat yang akan
dibuat:
Nama Alat/Mesin
|
:
|
Mesin Potong dan Poles Batu Mulia :
Aman, Presisi dan Semi Otomatis
|
Fungsi Kegunaan
|
:
|
-
Mempermudah
pengrajin batu mulia dalam proses pemotongan
-
Mempermudah
pengrajin batu mulia dalam proses pembentukan sehingga hasilnya mempunyai
tingkat presisi yang bagus
-
Mempermudah
pengrajin batu mulia dalam proses poles sehingga didapatkan hasil akhir yang
indah.
|
Jenis Produk/Jasa yang
Dihasilkan
|
:
|
Berbagai
jenis model batu permata dengan mutu yang berkualitas
|
Dimensi alat
|
:
|
Panjang : 80 cm Lebar : 50 cm Tinggi : 70 cm
|
2.2.Gambar
Teknik Alat
Berikut ini adalah gambar teknik alat yang
akan dibuat:
1.1.Sistem
Kerja Alat
Sistem
kerja alat yang akan dibuat adalah sebagai berikut:
Alat ini
terdiri dari dua bagian utama yaitu Bagian Pemotong dan Bagian Pembentukan
& Poles. Kedua bagian tersebut bisa digunakan sesuai kebutuhan dengan
mengubah posisinya. Posisi-posisi tersebut seperti pada gambar di bawah ini:
Gb. 2. Posisi Pemotongan Gb.3.
Posisi Pembentukan dan Poles
1.
Proses
Pemotongan Batu Mulia
Untuk memotong batu maka digunakan Posisi Pemotongan
seperti pada gambar 2 di atas. Cara kerjanya adalah sebagai berikut : batu
mulia yang akan dipotong dijepit dengan penjepit pada landasan geser. Setelah
terpasang kuat tarik landasan dan nyalakan mesin. Ketika mesin sudah berputar
dekatkan batu ke Diamond Cutting Wheel dan aliri bagian yang terpotong dengan
air pendingin. Setelah batu sedikit terpotong biarkan batu berjalan sendiri
agar terpotong perlahan karena pengaruh gaya gravitasi dari bobot yang bergerak
ke bawah . Keunggulan dengan metode ini adalah kecepatan pemotongan akan selalu
konstan sehingga kemungkinan batu pecah atau pengrajin terluka menjadi lebih
sedikit.
Gb.
4. Proses Pemotongan Batu Semi Otomatis
2.
Proses
Pembentukan dan Poles Batu Mulia
Untuk membentuk batu yang sudah selesai dipotong maka
digunakan Posisi Pembentukan & Poles seperti pada gambar 3 di atas. Yang
menjadi kunci pembentukan adalah pada bagian alat “Pemegang dan pengarah batu
mulia”. Dengan alat ini pembentukan untuk batu mulia dalam bentuk cabochon
(setengah jadi) dapat dilakukan dengan mudah dan presisi untuk segala jenis
model. Berikut adalah cara kerja dari “Pemegang dan pengarah batu mulia”: batu
yang akan dibentuk mula-mula diberi gagang yang dilem khusus kemudian gagang
dijepit dengan penjepit gagang, setelah terpasang dengan baik batu mulia siap
di bentuk dengan mengatur derajat busur sudut putar dan derajat busur sudut
tekan sehingga dengan alat ini dimungkinkan dapat digunakan untuk membentuk
model berlian pada umumnya. Seperti pada gambar berikut:
Gb.5. Skema Pemotongan Berlian
Gb.6.
Pemegang dan Pengarah Batu Mulia
Untuk proses poles tinggal mengganti saja mata gerinda sesuai dengan kebutuhan. Dan terakhir untuk finishing dapat dipoles dengan serbuk intan.
I.
RENCANA ANGGARAN BIAYA
1.1. Bahan
Anggaran untuk bahan pembuatan alat
adalah sebagai berikut:
No
|
Jenis Bahan
|
Kuantitas
|
Harga
|
Jumlah Harga
|
1
|
Frame/rangka
|
1
|
400000
|
400000
|
2
|
Panel control
|
1
|
70000
|
70000
|
3
|
Roda geser
|
4
|
20000
|
80000
|
4
|
Landasan geser
|
1
|
75000
|
75000
|
5
|
Diamond Cutting Wheel
|
1
|
850000
|
850000
|
6
|
Kabel baja
|
1
|
15000
|
15000
|
7
|
Roller
|
2
|
35000
|
70000
|
8
|
Pengarah air pendingin
|
1
|
20000
|
20000
|
9
|
Penampung air pendingin
|
1
|
20000
|
20000
|
10
|
Bobot
|
2
|
25000
|
50000
|
11
|
Rangka putar
|
1
|
50000
|
50000
|
12
|
Motor
|
1
|
650000
|
650000
|
13
|
Tempat bahan baku
|
1
|
20000
|
20000
|
14
|
Penghubung/kopling
|
2
|
75000
|
150000
|
15
|
Landasan
|
1
|
80000
|
80000
|
16
|
Dudukan
|
1
|
75000
|
75000
|
17
|
Pemegang dan pengarah batu mulia
|
1
|
300000
|
300000
|
18
|
Penutup/pelindung
|
1
|
50000
|
50000
|
19
|
Diamond Wheel Polishing
|
1
|
875000
|
875000
|
20
|
Serbuk intan
|
1
|
200000
|
200000
|
4.100.000
|
1.2. Pembuatan
Berikut
ini adalah anggaran untuk proses pembuatan:
No
|
Jenis Kegiatan
|
Harga
|
1
|
Pembentukan bahan
|
275000
|
2
|
Pengelasan
|
175000
|
3
|
Bubut
|
200000
|
4
|
Lain-lain
|
25000
|
Jumlah
|
675.000
|
1.3. Ujicoba
Alat
No
|
Jenis Kegiatan
|
Harga
|
1
|
Uji coba
|
35000
|
2
|
Revisi
|
50000
|
3
|
Lain-lain
|
20000
|
Jumlah
|
105.000
|
Rincian
anggaran secara keseluruhan adalah:
1. Anggaran
untuk bahan/alat :
Rp 4.100.000
2. Anggaran untuk
proses pembuatan : Rp 675.000
3. Anggaran
untuk ujicoba alat :
Rp. 105.000
Jumlah keseluruhan : Rp. 4.880.000,-
II.
JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan yang telah
dilakukan berkaitan dengan proses pembuatan “Mesin Potong dan Poles Batu Mulia
: Aman, Presisi dan Semi Otomatis” adalah sebagai berikut:
. Jadwal
kegiatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
No.
|
Jenis
kegiatan
|
Bulan
|
|||||||||||||||
Juli 2015
|
Agust 2015
|
Sept 2015
|
Okt 2015
|
||||||||||||||
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
I
|
II
|
III
|
IV
|
||
1.
|
Pembagian stimulan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
|
Pembelian alat dan bahan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
Proses pembuatan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
Ujicoba alat/mesin
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
Penilaian Alat
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
III.
PENUTUP
Demikian
alat/mesin ini dibuat semoga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat banyak dan
mampu memenangkan Lomba Cipta Desain Alat Tepat Guna 2015. Dan pada akhirnya mampu
memberikan kontribusi kepada kemajuan teknologi Indonesia pada umumnya dan
bermanfaat bagi para pecinta batu mulia pada khususnya.
I.
LAPORAN
Setelah serangkaian
proses dilalui mulai dari proses desain, pembuatan, hingga ujicoba alat/mesin
maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Gambar Posisi Pemotongan Gambar Posisi Pemolesan
Gambar Mesin Secara Keseluruhan
Kinerja Alat/Mesin
KAPASITAS
PRODUKSI:
1.
KECEPATAN POTONG : ± 1 CM/MENIT
2.
KECEPATAN POLES/PEMBENTUKAN : TERGANTUNG
KEAHLIAN
KEUNGGULAN:
1.
TEKNOLOGI SEDERHANA DAN MUDAH DIPAKAI
2.
SATU ALAT MULTIFUNGSI
3.
DAPAT MEMOTONG BATU MULIA SEMI OTOMATIS
4.
MEMILIKI TINGKAT KEAMANAN YANG TINGGI
5.
MAMPU MEMBENTUK FACET-FACET PADA BATU MULIA
6.
HEMAT LISTRIK
Copas harap mencantumkan link dari artikel ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar